SAJAK-SAJAK
MUHAMMAD THOBRONI
Seperti mimpi siangsiang
Aku terdampar di karang malang
Luhur berkumandang
Aih,
Budakbudak bersalipan
Bershaf paling depan
Laa haula walaa quwwata
Aku terpaku
kerudung ungu berjalan buruburu
Aku seperti berdiri
Memandang kekasihku
Di masa lalu
Daundaun trembesi berzikir ilahi. Ranting sengon berselawat nabi.
2015
Ketika malammalam aku berpusing
Dari gang guru ke pendopo kuningan
Aku seperti melihat keindahan zaman
Tangan mereka menyentuh langit
Tubuh meliuk
Kepala berputar
Dan kaki mereka menancap dalamdalam
Jiwa mereka melayang
Ruh menari bersama dayang
Aku duduk khusyu' di bawah beringin ungu
2015
Dulu sekali
Dekat gang guru sekian inci. Ada seorang bidadari melukis purnama. Aku dan temantemanku berkerumun seperti menonton bakul jamu.
Angkringan temon felix dekat taman pancasila. Tempat kami bercerita tentang senja. Masih kuingat benar, sebuah tugu cinta tegak menantang kegelapan.
Aku berjalan menghitung lewat sehari. Pagarpagar berdiri menantang matahari. Gembok hitam penjara berduri.
Akang batagor siomay menepi. Mundur teratur safsaf sembahyang luhur. Magrib hampir tiba. Aku seperti berdiri di tengah kubur.
2015
(Sumber: Buku antologi puisi Muhammad
Thobroni berjudul Sei Kayan, diterbitkan penerbit CV Agung Mulia, 2017).
asasa
ReplyDeleteMatap Sidin.
ReplyDelete