Kerjasama Antarperguruan Tinggi Dapat Mendorong Perubahan Sosial
Tarakan (7/08). Kerjasama antarperguruan tinggi harus terus dilakukan. Sebab, kerjasama dapat mendorong terjadinya perubahan sosial melalui kegiatan tridharma perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Simpulan pernyataan tersebut terungkap dalam pertemuan antara Profesor Antonia Sorente dengan para pejabat di lingkungan Universitas Borneo Tarakan (UBT).
Saat ditemui Dr. Suyadi, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Borneo Tarakan (UBT), Profesor Antonia Sorente menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendorong perubahan sosial di sekitarnya. "Perubahan sosial akan semakin cepat terjadi apabila kita bisa saling bekerjasama, termasuk hubungan antarperguruan tinggi. Sebab kita bisa saling belajar satu sama lain," ujar Profesor Antonia menyampaikan pandangannya.
Menanggapi pandangan Profesor Antonia, Dr. Suyadi menjelaskan bahwa FKIP terus berkeinginan untuk menjalin kerjasama dengan pihak luar, termasuk perguruan tinggi di luar negeri. "Sekarang kami sedang menjalankan magang calon guru melalui program Semeolec, beberapa mahasiswa FKIP magang di Filipina dan Thailand. Kami juga menerima mahasiswa dari Thailand untuk magang di Tarakan," ucap Suyadi.
Rektor Universitas Borneo Tarakan, Profesor Adri Patton yang didampingi Dekan Fakultas Hukum Dr. Yahya M. Zein menjelaskan bahwa UBT terus meningkatkan kerjasama, khususnya kerjasama yang bermanfaat bagi lembaga dan masyarakat sekitarnya yakni masyarakat Kalimantan Utara. "Kita melakukan kerjasama yang bermanfaat jangka pendek dan jangka panjang, dimulai dari hal yang sederhana dan konkrit, tidak muluk-muluk tetapi tidak jalan. Seperti kerjasama budaya dan seni, akan bermanfaat secara langsung. Apalagi Kalimantan Utara memiliki kekayaan budaya dan seni yang sangat beragam. UBT tentu saja bertanggung jawab secara moral untuk ikut serta mengembangkan dan mempertahankan kebudayaan kalimantan. Kami senang Profesor Antonia hadir di kampus ini dan ikut serta memikirkan bagaimana perkembangan budaya di Kalimantan Utara," jelas Profesor Adri Patton. (ambau.id)
Comments
Post a Comment