PAKAR PENDIDIKAN: MENULIS DAPAT OPTIMALKAN FUNGSI OTAK
TARAKAN (22/08). Kegiatan menulis sesungguhnya kegiatan yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. manusia menulis laporan, atau karya
tulis lain. Mengapa kegiatan menulis kadang membosankan
dan bukan kegiatan yang disukai?
Menurut Dr. Amie Primarni, Pakar Pendidikan Holistik dari Universitas Ibnu Khaldun Bogor, menulis yang dilakukan dalam hubungannya dengan pekerjaan adalah
menulis yang dominan menggunakan otak kiri. "Rasio dan logika berperan lebih kuat, sehingga hasil tulisan menjadi sistematis, terstruktur, rapi dan mengikuti kaidah-kaidah yang ditentukan," kata dosen yang rajin menulis tersebut.
Dr. Amie menyatakan bahwa cara struktur menulis memang harus sistematis. Jika tidak sistematis, maka
orang yang membacanya menjadi bingung. Pembaca tidak dapat menemukan pokok
pikiran, tidak menemukain rangkaian antarkalimat, dan tidak
bermakna.
Sementara itu, menulis dengan
menggunakan otak kanan didominasi imajinasi, rasa dan emosi. Jika tulisan otak kiri terasa kering, kaku
dan lempang, tulisan yang dihasilkan otak kanan akan terasa di
hati, mempengaruhi emosi dan mampu menggerakkan.
"Lalu mana lebih penting, menulis dengan otak kiri atau otak kanan?
keduanya sama penting. Saran saya perlu dilatih agar kemampuan
otak menjadi berkembang utuh. Untuk kreatif mencari ide atau mengembangkan gagasan,
gaya menulis otak kanan sangat membantu. Otak kanan cenderung liar, bebas, spontan, mudah berlompat-lompat dari satu ide
ke ide lain tanpa rasa takut dan rasa salah. Memang demikian
cara kerja otak kanan cenderung menghasilkan ide
orisinal. Jika otak kiri buntu, rileks dan minta tolong otak kanan," saran Dr. Amie. (ambau.id)
Comments
Post a Comment