(WWW.123RF.COM)
Malam itu belasan tahun lalu
Di
pelataran teras rumahku
Bulat
tekadmu memintaku
Menjadi
bagian hidupmu
Jiwa ini
tak tahu bagaimana
Raga ku
seperti tak ada
Tatapanku
kosong tanpa makna
Ini bukan
khayalan yang ada
Pikiranku
melanglang buana
Pergi jauh
entah kemana
Takut,
cemas, khawatir yang ada
Karena khayalan
tidak menjadi nyata
Diri pun
terasa tak kuasa
Dilema
datang melanda
Memilihmu
berarti mematikannya
Api khayal
yang selalu menyala
Tapi kini
setelah berlalu semua
Terkuaklah
pribadimu yang mulia
Setiamu, pengorbananmu tiada dua
Untuk
hatiku yang terkadang mendua
Sidoarum,
8 Agustus 2017
Comments
Post a Comment