Tuhan,
telinga apa yang mesti digunakan
mendengarkan bisik nurani
biji mata apa yang mampu menemukan
sebutir kebajikan yang terselimut kegelapan
pisau bedah apa yang harus kuiriskan
mengikis dosa dari sumsumku
napas apa yang paling menderu
mengembuskan keluh dari hatiku
cermin apa yang ku pandang
hingga tampak seluruh kuman dalam jiwaku
Tuhan,
doa apa kuucapkan
untuk mengakhiri segenap permintaanku
1984
*(dari buku puisi SUKMA LAUT. Terbitan keempat puluh PUISI INDONESIA, Jakarta 1985)*
Comments
Post a Comment