hanya kehangatan
yang menghadirkanmu dalam cuaca sejuk di siang bolong.
di antara musim-musim menggigilkan lembaran fisik yang kau hangati menjadi matahari dalam sejumlah takdir.
dari titik panas sesekali muncul
meski sudah berkali-kali tersembunyi dari lipatan-lipatan kain sebagai penghangat.
hanya kehangatan yang kau hadirkan dalam taburan salju ke pelataran desa angelberg
Swiss,
September 2014
----------------------------
puisi ini dimuat di Sumatera Ekspres edisi 14 Agustus 2015.
(ilustrasi the telegraph/ yuk ke bagian bawah blog dan klik setiap iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment