hanya di batu batu nisan inilah kau menantikan doa dan fatihah anakmu
di batas tanah peristirahatan terakhir yang penuh melati,
kau ceritakan kembali kasih sayang di sepanjang jalan itu.
dari ruang ruang ingatan yang manja, ayunan dan gendongan di batinmu yang lalu, merumuskan kasihmu; untukku ibu
sedangkan daun dan reranting kering di atas kuburmu yang bermarmer putih,
ibu terlelap dalam tidur panjang tanpa kelambu.
dalam desau angin yang membelai pepohonan, bisik doaku pun bicara:
ketika memberi dalam ketiadaan, jejak kita ada di tataran tertinggi dari kasih-Nya, di sini.
: ketika memberi di saat saku bergelimang cinta, amalnya hanya sebatas gejolak aluran darahmu.
ini bunga setaman, kutaburkan dengan kasih;
rona keputihan mawar dan melati di aroma cintamu, melesap ke jiwaku: kau masih menanti, ibu.
Februari 2018
(ilustrasi Pinterest / yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment