Hujan selalu mengingatku padamu
Dalam rindu dingin, dan kenangan kota yang terus membusuk
Di tengah semrawutnya, macet, dan banjir yang harus membuat kita menunggu
Tetesan seperti berbaris dari emper toko tempat kita berteduh. Sesekali kau julurkan tanganku, ke tetesan-tetesan hujan itu
Angin tak bertiup, tapi udara seperti bergetar waktu kau mengeringkan wajahku yang basah. Getarannya, merasuk sampai ke jantungku
Apakah ada getaran yang sama di hatimu?
Kisah kita selalu seperti itu. Kehujanan, terjebak macet, atau berdua menuntun sepeda motor yang habis bensinnya. Kita seperti bahagia dengan cara yang sendu, dan menikmatinya tanpa perlu melambungkan harapan
dan mimpi ke awan
Awan selalu tampak kelabu di kota itu
Lalu ketika kita akhirnya berpisah, hujan juga turun sama derasnya. Dan tatapan matamu, masih sama hangatnya
seperti dulu
Aku tak juga mengerti, mengapa kita berpisah?
Jika hujan belum juga reda~
Kota bangun, hujan hari ini 8/2/2018
(ilustrasi etsy / yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment