Nafas cintamu memaki kedamaian
Bening jiwamu luruh membalut gubangan luka
Luka lama yang terus menganga
Dan tak ada seorangpun yang mau untuk menutupi
Tidak juga mantan kekasihmu itu
Tetapi aku masih berdoa untuk kemerdekaan hatimu
Kalau kau bertanya kenapa api kebencian itu terus meletus
Saya berharap kebiadapan kata katamu segera dihentikan
Ini adalah zaman istimewa
Yang terproses dari gerakan perubahan
Jika kegelapan semakin pekat
Dan malam menyembunyikan hitamnya dibalik sepi
Demi semua yang kau sayangi
Letakkan angkaramurka yang kau punya
Disini kita akhiri segalanya
Kau harus melihat gembira dalam beberapa tahun kedepan
Sebelum batas waktu mimpimu berakhir
Karena baginya kau adalah aib
Seorang yang naif
Yang lebih berarti dari siapapun disini
Jangan jadi pecundang
Cerita terakhir ini untukmu
Bagaimana kau akan bisa memetik mawar di pagar
Jika hatimu penuh dusta
Bagaimana kau bisa membakar matahari
Jika jiwamu penuh luka
Bagaimana kau bisa memotong kain kafanmu sendiri
Jika jemarimu saja tak mampu menjamah iman
Bagaimana kau bisa menyebut nama Tuhanmu
Jika benih dosa terus kau siram dengan sari alkohol
Dari lubuk hati yang paling dalam
Kau harus mau berserah
Sebab itulah satu satunya jalan pemutus jiwa hitammu
Port Numbay, 20 Februari 2018
(ilustrasi budi santoso/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment