Ia duduk menyendiri di telaga tempat orangorang bercengkerama dari hiruk pikuk panggung dunia
Di tangannya ada sebuah foto lelaki bersyal biru, tersenyum tipis memandanginya
Lama ia menatap raut yang pernah ia puja
dengan tatapan dingin diremasnya foto itu lalu ia bakar dengan api kecemburuan
Airmata menggenang di sudut matanya yang memantulkan keindahan
Lalu ia pergi menuju ke sebuah pelaminan dengan kado yang telah ia siapkan
'selamat menempuh kepalsuan rasa'
Ilustrasi maghligai indonesia/ yuk klik iklannya
Comments
Post a Comment