dari butiran zikir
malam membenam dalam batinku
entah, sudah berapa hitungan asma-Mu menjadi orkestra mendayu di batinku.
sejak takbir awal kerinduan itu mengusap-usap mataku dari raut wajah-Mu yang teduh : membasuh tasbih dan tahmid di dadaku
zikir dan tahajud
meleleh dalam sujudku. akupun masih belum menepi dari pencarianku di kedalaman firman-Mu.
Robb, suara rindu ini masih bergetar dalam sejumlah ayat-Mu.
: aku lelah menanti-nanti aroma harum-Mu pada gelaran sajadah penuh kepenatan dayaku.
-- ah, jangan Kau rentangan jarak dariku; dosa dosa keji masih memburu dari belakang perilaku yang terjatuh.
Januari 2018
Ilustrasi heru tempo/ yuk klik iklannya
Comments
Post a Comment