Alam sungguh tahu itu, aku tak pernah memberimu bunga, karena senyum untukmu lebih dari seroja, indah bertahta mutiara
Bila hari ini ada kata kata, ternyata diamku lebih seru, menimba emosi hati teracun rindu, sunyi sepi adalah hadiah cinta, karena rasaku terlalu rahasia menatapmu
Disini aku berbisik untuk merayu, melipat ego yang terlalu, mencabut duri yang acap menusuk paru, qiblat cinta hampir ibadah, bak sang rahib meratap di malam
Mendekatlah....! kekasih pujaan, selendang kuning itu hadiah, tertenun oleh haru airmata, oleh senyuman tawa dipayung awan, warna warni pelangi penyaksi
Dan besok mungkin waktu, secarik kertas putih telah tertulis tinta, dibatas tinggi qubah dan langit, aku mengajakmu hidup lagi, melingkar cincin di jari..; bersama
Distriksebrang, 11/07/2018
Comments
Post a Comment