Tidakkah kau dengar
angin berbisik di rumpun bambu, menelusuri arus kenangan berdua
di bangku taman?
Tidakkah kau ingat
pohon randu berbuat lebat
lalu gugur ke tanah
mengejutkan raga
saat membuyarkan tatap kita?
Mari kita lalui jalan setapak
yang dulu di tepi jalurnya
penuh putri malu,
seperti makna hati
kau dan aku saat itu.
Sirih merah menjalar lepas
kadang melilit di pucuknya
bagai tali terikat sesuai takdirnya, begitulah kita saat ini
sejak ikrar suci janji
di hadapan kadi.
Mawar merah di taman
telah silih berganti mekar
bersama waktu,
begitulah aku kepadamu,
kamu kepadamu,
silih berganti menyirami
cinta yang kita punya,
melewati masa demi masa.
Kobar Jambi, 230618
Ilustrasi kapuk randu/ yuk ikuti berikutnya
Comments
Post a Comment