HB JASIN
di lumbung
hb jasin para penyair
resah menatap
bayangbayang pudar
sebelum senja
tiba
kertaskertas kusam
gudanggudang apeg
berparfum debu
dan sawangsawang
ialah ornamen
sejarah sastra
berderai air mata
para penyair terduduk
di kursinya masingmasing
dan bingung apa
yang sedang dibicarakan
tentang guruguru bahasa
yang tak cakap
memutar pena
dan pelajaran yang
sibuk lomba
para penyair resah
memandang wajah
hb jasin lelah
memikirkan kalian
yang kian berjarak
dengan jiwa
katakanlah kepada kami
wahai engkau yang
dijuluki paus sastra:
apakah darah kami
kurang deras terkuras
ataukah keringat kami
kurang keras diperas
sedangkan kau saksikan
sendiri kami memikirkan
puisi hingga pias wajah
kami dan tempias segala
maut dan bau kubur
para penyair kami
yang lebih dulu
hb jasin, hiduplah kembali
dan ajaklah kami
memasuki pantunpantun
gurindamgurindam
selokaseloka
hingga tuntas resah
di dunia
Melawai, 2018
Comments
Post a Comment