Puisiku seputih awan, melayang dalam mimpi
Yang tak sempat dibawa angin
Lalu kucurahkan hujan dari matamu
Puisiku sebiru laut, menderu di dada
Yang tak sempat menemukan hangat
Rinduku sedalam samudramu
Puisiku semanis senyummu, mekar bahasa bunga
Yang tak sempat dilihat mata pena
Aku pun mengagumi putik yang puitik
Puisiku seisak tangismu, berlinang kata-kata
Yang tak sempat dibahasakan lidah
Lalu kubaca dari hati ke hati
Puisiku sedalam cintamu, tak pula bertepi
Yang tak sempat kuhentikan dengan tanda
Aku akan mencintamu dengan iman
Sumbawa, 19 September 2018
Comments
Post a Comment