Judul Buku : Bumi
Pengarang Novel : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Januari 2014
ISBN : 978-602-03-0112-9
Bahasa : Indonesia
Jumlah Halaman : 372
Pada novel ini mengisahkan anak yang bernama Raib, yaitu dengan usia Lima belas tahun anak tunggal perempuan berambut hitam,panjang dan lurus. bukan anak pintar apalagi populer,terbilang anak pemalu tetapi tidak pemalu-pemalu sekali memang. bercerita bahwa dirinya berbeda dan merasa memiliki kekuatan sejak masih kecil meskipun kedua orang tua dan teman-temannya tidak tahu. Pada novel Tire Liye Bumi bercerita bahwa si raib pada usia dua tahun suka sekali bermain petak umpet,memainkan permainan itu dengan penuh antusias.dan disitu siraib merasa sebal karena permainan itu tidak seru.memainkan dengan curang,padahal pada saat mereka bersembunyi raib selalu berhasil menemukannnya dibalik gorden,pot bunga besar,dibelakang apalah.Tetapi saat raib yang bersembunyi,mereka tidak pernah berhasil menemukannya mereka hanya sibuk memanggil-manggil namanya,padahal siraib tidak menginginkan seperti itu. sesudah itu permainan petak umpet hanya bertahan satu dua bulan karena raib sudah merasa bosan.itulah siraib,gadis remaja usia lima belas tahun.bisa menghilang, dalam artian benar-benar menghilang.
berlanjut pada episode dua dimana ada seorang ibu yang sedang kesal,berkali-kali teriyaki anaknya siraib dan ayahnya untuk segera bergabung dimeja makan untuk sarapan pagi,dan berbincang dengan trending topic” mesin cuci yang sedang rusak”.
selanjutnya beberapa episode lainnya dimana permainan yang iya kenal setelah petak umpet yaitu siraib senang bermain hujan lalu ada Seli teman satu meja menyapanya.banyak dalam novel ini diceritakan tentang SIRaib anak usia ima belas tahun,membuat para rembaca merasa tersenyum sendiri pada saat ada cerita yang menggoda, membuat pembaca menjadi merasa lucu dengan tingkah-tingkahnya yang dilakukan oleh peran utama yaitu siRaib.pembaca mulai merasa nyaman membaca cerita pada novel ini .Karakter dalam novel ini terbilang menarik,dari beberapa sahabat Raib mempunyai karakter yang berbeda-beda dan tidak hanya raib yang merasa mempunyai kekuatan saja namun sahabatnya merasa mempunyai kekuatan yang tidak orang ketahui.
Awal dari Novel ini yaitu dari Tamus yang berasal dari dunia luar kucing putih dan kucing hitam berada di rumah Raib. Petualangan di mulai ketika Raib dengan sahabat-sahabatnya Seli, dan Ali masuk ke ruang sekolah. Mereka disitu bertemu dengan Tamus dan anak buahnya. Mereka menghampiri melalui lubang yang menghubungkan antara bumi dan dunia luar. Tamus adalah sosok jahat ,saat bertarung dengan Tamus, Raib dan sahabatnya berhasil lolos karena dibantu oleh Miss Selena (guru Raib). guru dari Raib pun menghadapi Tamus sendirian. Akhirnya Raib dan sahabatnya terpaksa harus mencari Tamus untuk menyelamatkan Miss Selena.
di tengah-tengah cerita dijelaskan di bumi ini mempunyai empat dunia berbeda. Dunia Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang. Mereka hidup secara bersamaan tempat yang sama, namun tidak bersetuhan sama sekali. Raib dan sahabatnya akhirnya mencari jawaban dari karakter mereka dengan menjelajah kedunia lain.
kelebihan dari Novel ini lucu, menarik untuk dibaca . Kalimat yang menarik dan menggoda adalah, “saat ibu raib teriyaki raid dan ayahnya untuk bergabung dimeja makan sarapan pagi,siraib meminta omelet terlezat didunia dan ayahnya yang meminta roti panggang penuh cinta ”. Kata-kata itulah yang menarik pembaca,lucu.
dari novel Bumi ini, Tere Liye pun terkesan menutupi tempat kejadian dimana Raib dan sahabatnya. Kata-kata yang digunakan tepat dan sangat mudah dibaca sehingga pembaca tidak akan lelah membaca novel seteba itu.Pembaca dibuat penasaran akan episode selanjutnya.
selain dari kelebihan ada kekurangannya yaitu kurang memahami dengan masalah “ MESIN CUCI YANG RUSAK “ masalah mesin cuci yang rusak kira hanya dibahas diepisode ke dua saja ternyata masih dibahas diepisode lainya. pada novel ini membuat si pembaca bertanya-tanya.
saran yaitu memiliki cerita fantasi yang dapat diterima oleh logika dan sipembaca agar tidak bertanya-tanya.
Widi Yantiah, Bulungan, Kalimantan utara
Comments
Post a Comment