Dina,
Baru saja aku mendengar tawamu
Bercerita indahnya laut yang gemulai
Di sana nelayan mengarungi dahsyat gelombang
Kau pun teriak lihatlah lumba-lumba
Tak terasa waktu mematahkan kita
Tentang esok dan lusa
Tawamu hilang tak lagi kudengar
Hanyalah kidung angin memainkan daun
Mengiringi dentingan ranting yang rapuh
Dina,
Tunggulah di simpang jalan buntu
Mobil rombeng mengantar pesan
Sesuatu kau pinta dariku setangkai mawar
Itukah terakhir rengekmu padaku
Waktu kian merangkak jauh bertukar hari
Secarik goresan pena menghalangi arahku
Sahabatku dunia ini terasa gulita
Dari pandangan ranum mataku
Akankah ada perpisahan hari ini
Terpuruk ragaku di atas batu
Di bawah dahan tak berdaun
Menumpahkan air mata
Meratapi tubuh kaku dan bisu
#Pria_berpuisi_perempuan_berselandangpetang
Sultanate Of Oman;28 September 2018.
Comments
Post a Comment