secangkir kopi kau reguk
tersisa ampas di dasar gelas
nujum membaca
kemana masa berjalan
dan kau akan jadi apa
tapi yang tampak
hanya kenangan di lamur mata
dan sisa bisa di bibir gelas
menyimpan dusta
cangkir kopi retak
bayang wajahmu terbelah
lebam
waktu menyidang
tak kunjung selesai
pengadilan di jantungmu
lelah bertengkar
dengan dirimu sendiri
ampas kopi makin hitam
diperas detak jam dinding
kering memukul mukul hari
di tungku air mendidih
menyimpan kesumat
nujum menuang penawar bisa
ampas kopi di dasar cangkir
makin hitam
makin jelas bercerita
makin tertawa berkaca kaca
setetes airmata jatuh di cangkir
sebisa mengulang racun
retak cangkir retak
nujum menjahit bibir
menelan pahit
wajahmu makin retak terbelah
ditikam bisa jantung sendiri
serupa cermin di dasar cangkir
kelam runyam
dan nyinyir
hu ha hu ha
hu ha
.. Fham
Comments
Post a Comment