Kotaku rimba
dinding-dinding kaca
telanjang kehidupan berkeliaran
berebut topeng kepalsuan
di pohon-pohon besi
saling patahkan jati diri
yang kuat berpinggang menang
yang kalah tunggang-langgang
sedang daun adalah api
membakar setiap diri
saling melukai
kotaku rimba
dinding-dinding kaca
berbatas antara bayang dan nyata
melihat tak bisa meraba
bersentuhan tak berpelukan
ciuman dingin embus angin
ketika pecah
berserak sampah-sampah
hati-hati cara memunguti
sebab bisa kucurkan darah
di tangan-tangan resah
bunyikan anarki
mencari kuat berdiri
pada nasib selalu perpecahan
kotaku rimba
dinding-dinding kaca
selalu pura-pura
akhirnya serpihan luka
Bandung, 11 Oktober 2018
Comments
Post a Comment