kekerasan terhadap ibu terjadi hari ini:
tubuhnya dibanting
kakinya ditendang
jiwanya diparang
anaknya yang belang
bulunya terbang
dijambakjambak puan
berhati radang
adiknya yang hitam
meraungraung serupa
sukoi lewat atap rumah
adu terbang di sawat
dan, bapak dari anakanak itu
semacam kekasih dari mimpi
yang sewaktuwaktu dapat berubah
jadi malaikat pencabut nyawa
di lahan kehidupan yang
tak seberapa
hidup dan kematian hanyalah
urut antri tak pernah kita duga
tapi luka pedih
akibat gores perih
dari tuan puan nirkasih
tak ada ikan asin
siang ini. dadar telor teronggok
meongmeong hilang dari siang
kehidupan mendadak berubah
jadi kesunyian
aduhai, rumputrumput ranggas
puringpuring layu tak kembang
ibu itu tertatih
setengah langkah
demi seperempat langkah
menahan tubuh renta
yang goyah dan kedua kaki
hampir lumpuh dihantam jadah
batang kersan mendadak
jadi saksi bisu atas penderitaan
bambubambu terdiam
menolak jadi saksi mata
pada suatu waktu
kita adalah manusia
tapi dalam hitung tanpa
kita menjadi iblis murka
suatu ketika
mungkin kita hanyalah gerombolan
maling yang mencuri
nyawa mereka yang tak kuasa
mencincang daging
memancung leher
dan menggantung paria
dengan kaki di atas
kepala di bawah
lantas dengan sorak horai
mayatnya kita tarik kuda
kita hanyalah tuan puan
yang pongah dengan kuasa
kumpau tak kenal tapal batas
bahkan tak peduli ambalat
gelombangnya surut dan pasang
kita hanyalah tuan puan
yang asyik dengan kenangan
apa makna rindu
bagi kehidupan serupa itu
kecuali gambar masa lalu
yang bagus dikubur dalamdalam
dan kita pasang gundukan tanpa nisan
agar kita tak terus
menerus merasa penting
merayakan raya dan sukan
sedangkan, jiran sedang terkapar
didera lapar
kerapkali kehidupan kita
hanya dibatasi kisah ibu
dengan kedua anaknya yang tak kuasa
bahkan sekadar meronta. bahkan hanya
disebabkan tai tercecer di wajah buruk yang
mulai membusuk.
untuk kebiadaban dan kebengisan
kadang kita bisa lebih kejam
tanpa alasan
2018
Comments
Post a Comment