KALIMANTAN - Perkumpulan Penulis SATUPENA wilayah kerja Pulau Kalimantan turut memperhatikan situasi nasional yang dinamis. Demonstrasi terjadi di berbagai kota lintas provinsi dan lintas pulau. Dinamika situasi sosial dan politik nasional dipengaruhi oleh kebijakan negara dalam melangkah dan mengelola negara dianggap menyimpang dan tidak tepat.
Hal itu diutarakan Koordinator Satupena Kalimantan, Thobroni, yang memandang dinamika terjadi karena rakyat di berbagai kalangan mulai dihimpit banyak tekanan. "Rakyat mulai merasakan banyak tekanan baik ditimbulkan oleh ketidakmampuan masyarakat menghadapi perubahan maupun kemarahan rakyat terhadap langkah orang-orang yang dianggap sebagai pemimpin mereka," ujar Thobroni.
Thobroni menyatakan, rakyat seperti sudah muak melihat perilaku pemimpin mereka dalam mengelola negara dan mengeluarkan kebijakan yang berdampak kepada kehidupan masyarakat. "Rakyat mau muntah melihat perilaku pemimpin mereka di berbagai tingkatan dan level yang terus memamerkan kebodohan dan tidak memiliki rasa malu! Bahkan terang-terangan di depan mata rakyat seperti ingin memancing emosi rakyat," tegas Thobroni, Koordinator Perkumpulan Penulis SATUPENA Pulau Kalimantan.
Melihat dinamika yang terjadi, Thobroni mengingatkan negara mendengar suara rakyat. "Eksekutif dengan presiden sebagai top leader. Legislatif dengan segala perangkat dan wewenang yang dimiliki. Yudikatif dengan independensi dan kewibawaan hukum di atas segalanya termasuk kepentingan politik. Mohon semua mendengar suara rakyat! Bisa-bisa rakyat makin marah karena negara dableg! Tanpa tedeng alingaling melakukan hal-hal yang bisa merugikan masyarakat. Bahkan bisa merusak sendi kehidupan berbangsa dan negara," tambah Thobroni melalui siaran online.
Thobroni mengingatkan, meskipun pers dan gerakan mahasiswa beberapa waktu dianggap melempem dan diam seribu bahasa, tetapi mereka memantau dan menyimak dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. "Mereka tidak diam. Pers dan penulis terus menyimak kondisi dan situasi yang terjadi. Meski sebagian pers dikuasai pengusaha yang terjun politik! Tapi harus ingat sekarang masyarakat juga aktif menghidupkan jurnalisme warga dan jurnalisme sosial," imbuh Thobroni.
Begitu juga dengan gerakan mahasiswa terus mendengar suara rakyat dan siap menyuarakan suara hati dan jeritan rakyat yang tertekan. Gerakan mahasiswa terus berdialektika dan menggeliat melakukan kreasi, inovasi dan improvisasi menghadapi tekanan yang dilancarkan kekuatan yang dianggap menindas rakyat. "Gerakan mahasiswa juga semakin kreatif, inovatif dan improvisasi aksi. Tidak seperti dulu yang hanya turun jalan dan sebar poster. Sekarang lebih semarak dan tajam menyuarakan suara hati rakyat!" tukas Thobroni menegaskan (25/08).
Thobroni mewanti-wanti agar pembangunan yang sudah dilakukan negara dan prestasi Indonesia yang sudah diapresiasi dunia luar menjadi ternoda oleh langkah tidak bijak negara. Negara yang mendengar suara rakyat dapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih luas dan besar.
Perkumpulan penulis SATUPENA KALIMANTAN merupakan asosiasi yang memiliki wilayah kerja se-pulau Kalimantan dan telah memiliki anggota ratusan penulis yang tersebar di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Satupena Kalimantan menginduk ke perkumpulan penulis SATUPENA nasional yang diketuai Denny JA, seorang konsultan politik yang produktif menulis banyak karya intelektual, karya sastra, karya seni termasuk seni lukis. (Zum/ambau)
Comments
Post a Comment