RINDU SATU WINDU
Puisi Sukarni Namaku
Rinduku padamu Bumi rindu satu windu
Warsa berganti warsa tanpa persuan raga
Tangan kita tak saling berjabat
Jabatmulah muara rinduku padamu
Rinduku satu windu serupa hantu
Kadang membuncah kadang memudar
Muncul tiba-tiba hilang semaunya
Pernah kudengar suaramu menusuk hati
Hatiku memucat tanpa darah
Ingin menatapmu lekat tanpa kedip
Mentalku drop serupa pasien demam berdarah terjun bebas trombitnya
Kusunyikan hati menjemput beraniku
Keberanianku menjelma halusinasi
Kau raib muksa tanpa jejak
Sungguh rindu sendiri itu tak seru
Sendirian mengelola rindu delapan warsa
Satu windu merindu sendirian mengajariku untuk mempelajarimu lebih saksama
Bumi kau sibuk kadang sok sibuk sesekali pura-pura sibuk
Aku pun menyibukkan diri mengabadikan rindu menjadi puisi
Kupintal rindu menjadi selendang kenangan
Memakainya pada perjamuan dan pertemuan
Memantrakan doa setulus hati pada Maha Rindu
Jangan Kau ganti rindu sepihak ini menjadi dendam kesumat
Meski rindu delapan warsa ini menyiksa kadang meledakkan dada
Sungguh sudah kuikhlaskan rindu satu windu
Menjelma tawa keluarga yang bersuka cita
Asupan syukur bagi keluarga yang berduka cita
Menguap menjadi kisah receh pada persuaan tak disengaja di pasar dan teras rumah
Comments
Post a Comment