HARI GURU NASIONAL, MAHASISWA AJARI MURID BIKIN BUNGA UNTUK GURU DI SD INPRES GONTANG MAKASSAR


Hari Guru Nasional, Mahasiswa Kampus Mengajar di SD Inpres Gontang Makassar Ajar Murid Bikin Bunga untuk Guru


Murid-murid SD Inpres Gontang, Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, punya cara unik rayakan Hari Guru Nasional (HGN), Sabtu, 25 November 2024. Mereka memberikan bunga kepada gurunya sebagai tanda cinta dan terima kasih. 


Menariknya, bunga-bunga itu terbuat dari pita yang dibikin sendiri. Mahasiswa peserta Kampus Mengajar di sekolah yang berada dalam kawasan Benteng Somba Opu itu yang melatih mereka membuat bunga dari pita.


"Menyambut Hari Guru Nasional ini, kami mengajar siswa membuat bunga dari pita untuk dikasih ke guru, dan melatih siswa membaca puisi bertema guru," terang Ririn Adhelia Putri, peserta Kampus Mengajar dari Universitas Hasanuddin (UNHAS).


Puisi-puisi bertema guru itu, antara lain, karya Rusdin Tompo, seorang penulis dan pegiat literasi. Ririn Adhelia Putri kebagian melatih anak-anak sebelum mereka tampil di Panggung Aksi membacakan puisi untuk gurunya.


Mahasiswa Kampus Mengajar di SD Inpres Gontang ini sudah mengabdi sejak 10 September 2024. Selain Ririn Adhelia Putri, juga ada Samsidar dan Universitas Negeri Makassar (UNM), dan Jean Christina Amri, juga dari UNM. 


Ririn menyampaikan, selama mengabdikan diri dalam kegiatan Kampus Mengajar, mereka mengembangkan 18 program. Program-program dimaksud, yakni Pintar huruf cinta buku, membaca nyaring, persiapan ANBK literasi & numerasi, pemajangan poster literasi, mading informasi sekolah, pohon literasi, ultrasi (ular tangga numerasi), pengenalan bagian windows, pelatihan komputer, dan media ajar web/game online.


Selain itu program terkait digitalisasi aksara lontaraq, poster digital, revitalisasi perpustakaan, poster kebersihan lingkungan, teacher day, duta literasi, kerajinan daur ulang  ,dan peringatan Sumpah Pemuda, yang diperingati Oktober lalu.


"Alhamdulillah, kegiatan-kegiatan yang kami jalankan selama penugasan sangat didukung oleh pihak sekolah, baik kepala sekolah maupun guru-guru," kata Ririn.


Mahasiswa semester 5 Jurusan Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) itu mengakui banyak manfaat yang dirasakan dengan mengikuti program Kampus Mengajar. Di antaranya, dia bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman baru dan relasi, serta menambah wawasannya.


Secara pribadi, Ririn punya suka duka selama mengabdi di SD Inpres Gontang. Sukanya, yaitu bila dia bertemu dengan siswa yang lucu, serta guru-guru yang baik. Sedangkan dukanya, karena terkadang dia dan teman-teman mendapat kelas atau siswa yang sulit untuk diatur.


"Di situlah tantangan kami karena adik-adik ini butuh bimbingan bukan hanya ilmu pengetahuan dan wawasan luas, tapi juga perilaku yang baik sesuai nilai budaya luhur Sulawesi Selatan," pungkas Ririn. (*)

Comments