MEMAHAT RESOLUSI
Oleh Arif Wibawa
Meniti waktu ke penghujung Desember,
Kopi melantai beranjak dingin,
Samar tertanggal citarasa pedas
Ambiguitas yang betul-betul kentara
Ya, resolusi ini masih sebentuk kerangka
Belum bisa dikategorikan apapun
Tak baik kalau dipaksakan
Terlalu prematur,
Hanya akan menyuburkan nada-nada abstain
Namun paling tidak cetak birunya bisa disegerakan
Ada yang ajek, juga ada yang mesti berubah
Sedang angka-angka, kembalikan saja pada konstanta
Hemm,
Meniti kembali analisis dimensi
Ini hari berpusing-pusinglah dahulu
Agar kelak bisa memanen wajah-wajah ceria
Dan membingkainya dalam sebentuk puisi abadi.
Darma Dormitory, 21 Desember 2024
Comments
Post a Comment