SD Negeri Parinring Makassar Gelar Karya P5 Meski Halaman Sekolah Tergenang Air
"Bellliii Bu... belli Bu," kata Muhammad Farhan, sambil menyodorkan kotak kue kepada seorang ibu yang berjalan di depannya.
Murid kelas 6B SD Negeri Parinring itu lalu meminta ibu tersebut membuka kemasan kotak kuenya untuk melihat isinya. Ibu yang ditawari jualan itu rupanya tertarik, sehingga membuatnya singgah.
"Ini pisang kembung, Bu. Namanya pisang kembung karena kembung ki. Lihat Bu isinya," tawar Farhan.
Ibu itu lalu merogoh selembar uang Rp5.000 dari dompetnya lalu diserahkan ke Farhan.
Aktivitas jual beli di sekolah yang beradi di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar ini merupakan bagian dari Gelar Karya P5 di SD Negeri Parinring, yang diadakan Senin,
P5 merupakan kepanjangan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Program ini merupakan implementasi Kurikulum Merdeka. Sekolah tetap melaksanakan kegiatan P5 ini meski sebagian halamannya tergenang air dan becek akibat hujan yang mengguyur Makassar beberapa hari terakhir.
Plh Kepala UPT SPF SD Negeri Parinring, Andi Etty Cahyani, S.Pd menyampaikan terima kasih kepada para guru, orangtua dan siswa yang tetap bersemangat meski cuaca kuranh mendukung. Disampaikan, kegiatan P5 ini penting karena akan ikut membentuk karakter anak menjadi kreatif dan mandiri.
"Kegiatan P5 ini akan memupuk jiwa kewirausahaan anak-anak yang jadi bekal bagi mereka di masa mendatang," kata Andi Etty Cahyani saat membuka kegiatan Gelar Karya P5 ini.
Ditekankan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi Kurikulum Merdeka, yang punya rapor sendiri. Paling penting adalah anak-anak ikut dan memahami prosesnya. Jadi bukan semata-mata mau mencari untung tapi anak-anak belajar kewirausahaan.
Alif, murid kelas 6 mengungkapkan, dia ikut membantu ibunya. Begitupun anak-anak lain yang menjual nasi goreng dan pisang nuget. Ada yang ikut mengaduk nasi, ada pula yang ikut mengiris telur setelah digoreng.
"Alif dan teman-temannya ikut bikin lalu divideokan. Videonya itu dikirim ke gurunya," kata Bu Irma, orangtua Alif.
Kue-kue dan minuman yang dijual sangat bervariatif. Jadi pengunjung bisa memilih sesuai harga dan seleranya. Mereka terlihat proaktif menawarkan dagangannya, seperti yang dilakukan Muhammad Aidil dan Sultan Arafat yang berjualan pisang nuget.
Jualannya antara lain berupa nasi goreng, burasa lengkap dengan serundengnya, kue pelita, mi goreng, pukis dan keripik ubi. Ada pula aneka jajanan berbahan pisang, seperti pisang roll, keripik pisang, pisang fla, pisang ijo, dan barongko. Kisaran harganya cukup terjangkau antara Rp3.000 hingga Rp12.000. (*)
Comments
Post a Comment