melihat nama-Mu dalam sebaris sajak
abjad yang tersusun mewarnai persepsi di balik keindahan kata-kata.
keindahan itulah membangun wujudmu di atas bentangan syair
melihat sebaris nama-Mu dalam puisi wujudmu tak sekadar bunyi
hutan dan gunung-gunung tersaji dalam wujud yang terselubung angin
hujan mengalirkan darah ke urat nadi kehidupan
cairan-Nya bagai tamsil suci
untuk menyebut-nyebut nama-Mu dalam kedalaman kitab suci
sujud dan doa pun menjadi sajian yang diterjemahkan ke dalam lukisan kasih
melihat nama-Mu dalam sastra
tiada yang lebih pantas dari firman-Mu untuk memberi tanda dari jutaan makna sebagai terminal sastra
sebab,
titik cairan sebagai samudera teramat kecil jika Kau jabarkan ke dalam akal yang begitu curam di antara kata-kata
memang
menatap diri-Mu tak segampang meniti kegelisahan
sebab wujud dan diri-Mu yang berfirman sebagai kaidah adalah matahari meliputi malam di tengah cahaya fajar
maka naiklah
di atas ketinggian syariat yang teramat dalam
mengeja nama-Mu di atas sajadah
zikir dan tahmid menjadi layar yang menaungi perilaku
dari baris firman yang berjajar di ruang hampa,
menjadi strongking sebagai proyektor jiwa yang berujud ke alam pikiran.
Maret 2016
(ilustrasi denting kesunyian/ yuk ke bagian bawah Blog Dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment