aku menggil ketika udara masih menyintai angin yang menyelusup ke pori pori waktu
sejak lama kita menyatu lewat dengus napas yang membuka jendela paru paru
meski persahabatan sudah terikat sejak terbuka dari rahim dumia, angin tetap angin
kekasih yang membelai dalam embusan di batas ruang kekuatan
: aku rindu dalam kesal. dalam dada
menyebut-nyebut nama-Mu di udara lepas.
angin dan hidup pun menentukan sejumlah watak
sumpek, mumet dan berkeringat.
dalam titik tertentu ; kau embus dalam tirai sejuk
raut yang kembut di antara kasih
merampungkan persahabatan antara bumi dan langit
aku mencium aroma desiran ketika pori pori bayangmu tak berujut
saat kapal melayarimu, senyum udara tertinggal antara bayang bayang waktu
- Kau dan aku adalah angin yang bertiup memanjang di luar cuaca bebas.
Februari 2018
(ilustrasi naklassik/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment