Amarahmu berbunga
Di pucuk sesal yang menggila
Pada sebuah taman purbakala
Pada kisah asing yang mewabah
Dosa massal di zaman fitnah
Dipuja sebagai perihal fitrah
Duhai...
Sudahlah wahai kekasih
Titik hujan kemarin sore tak pernah kembali ke langit
Telah pulas ia dalam lembaran Malaikat Atid
Lipat rapat bunga-bunga amarahmu
Dalam zikir dan tangis di sepertiga malammu
Besok kau jemput cinta di pintu-Nya
Untuk bunga-bunga amarah yang telah kau jaga
Dia tak lupa juga tak murka
Kau saja yang suka menduga-duga
Padahal hujan tak berteman dengan awan
Baturusa, 200218
(ilustrasi akar rumput/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment