lewat pucuk kelapa yang terkulai
angin yang cemas dan tergesa
kutatap punggungmu
akankah tiba duka lagi?
lewat tepi bukit-bukit terjal
dan kabut merangkak di bawahnya
di antara rumah-rumah tua negeri dongeng
terdengar keluhmu
Cibulan, 1975
(ilustrasi firdausilnote/ yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment