kabut lembut terbaca
gerimis mulai riang bercerita
tentang sandikala yang lumpuh
di telan kekhusyuan bedug magrib
aku masih di gerbong negeri awan
mendengarkan dongeng cipluk
gadis cantik yang bertanduk
dengan taring menawan
seluruh tubuh bersisik
sesekali dikibaskan ekornya
mengajakku bercanda; tertawa
dia terus saja mendongeng riang
"suatu hari naga dini
seekor naga putih jelmaan
dari gumpalan gumpalan awan
turun ke bumi, menjadi puteri dewi
berkulit putih lembut; aroma wangi"
"dewi naga dini berkelana di bumi
melewati pusaran pusaran angin
lembah sintru; gunung gunung
ceruk waktu dengan segala
tabiat dan tipu muslihat"
"di hutan wingit; dedemit
bertemu raksasa kalikamaya
rambut gimbal terurai panjang
payudaranya menjuntai ke tanah
tawa menggelegar sampai ke langit"
"raksasa kalikamaya menjulur lidah
menatap; menelan gurih sedap
pada wajah ayu berkulit salju
menguar aroma perempuan
tak habis ingin menelan"
"ringkik suasana meronta
nagadini memandang tajam
sorot matanya berkilauan geram
lalu senyumnya mengembang perlahan
telunjuknya mengarah sekawanan awan"
"akulah nagadini, putri dari negeri awan
lahir dari gumpalan awan awan putih
cahaya matahari tempat berpijak
angin membawakan selendang
menghalau segala kepedihan"
"kalikamaya terkepung seteru
dadanya membisu;degup meburu
gemetar marajah seluruh tubuhnya
diam; tersimpuh; lumpuh; penuh peluh
hancur serupa debu, binasa di akhir cerita"
cirebon, 26. 03. 17
(perjalanan pulang setelah menghadiri negeri awan)
(ilustrasi Pinterest / yuk ke bagian bawah blog dan klik iklannya untuk informasi berharga dan mencerahkan)
Comments
Post a Comment