Bertahun-tahun menabung butiran keringat
hingga separuh tubuh tenggelam
dalam arus gelombang penderitaan
gontai melangkah arah kejalan harapan
tibalah haluan di tengah Padang ilalang
Akupun tetap tersenyum
dari ufuk keufuk
menyapa matahari mengecup embun
dari bunga yang kuncup hingga rekah
menebar tabir pada aroma yang harum
terbukalah gerbang dunia nama devisa
Letih tak terkendali
rindu tiada terobati
senyum membalut luka
perih menimpa di badan jiwa
Senja kurasa panjang kini
daku merindukan awan
yang kujadikan peraduan
lembutnya selimut malam
indahnya cahaya rembulan
walau lima jam kedepan
Muram wajah menghimpun lelah
binar gemintang kian redup
gontai mengayun langkah
tengoklah daku dalam sendu
yang merindukan pembaringan.
Oman: 2 Mei 2018.
Ilustrasi klikmu/ yuk klik iklannya
Comments
Post a Comment