kutulis sajak ini
bukan sebagai rakyat
bukan sebagai konglomerat
terlebih sebagai menteri dan
lain pejabat
kutulis sajak ini
sebagai bayangbayang
yang tiba jauh di batas
pagi dan siang
senja dan malam terang
terlebih puncak langit tujuh dan
dasar laut penuh karang
sajak bayangbayang
yang gelisah dengan pembangunan
berderet tol dan kemewahan
ada borgol belenggu
hutang
sajak bayangbayang
hanya resah dengan taman yang
terbelah
dan bungabunga yang berhamburan
daudaun berserakan
batangbatang tumbang
rantingranting kering
siap patah dan
menjadi sarang kalajengking
2018
Comments
Post a Comment