DENNY JA FOUNDATION LUNCURKAN PROGRAM KREATOR ERA ARTIFICIAL INTELEGENCE PULAU SULAWESI


 Peluncuran Program Kreator Era AI Pulau Sulawesi: Menuju Era Baru Karya Seni dan Sastra


Kamis, 10 Oktober 2024, menandai awal bersejarah bagi Pulau Sulawesi dengan diluncurkannya Program Kreator Era AI, yang dipimpin oleh Hamri Manoppo sebagai koordinator. Program ini didukung penuh oleh pendiri Komunitas Era AI Indonesia (KEAI), Denny JA, yang telah memberikan dukungan finansial dari Jakarta untuk mendorong pengembangan kreativitas berbasis AI di wilayah Sulawesi.


Program Kreator Era AI Pulau Sulawesi terdiri dari tiga pilar utama: menulis buku, menulis cerpen, dan membuat lukisan. Dengan keterlibatan teknologi kecerdasan buatan (AI), program ini bertujuan untuk menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi modern guna menghasilkan karya seni dan sastra yang unik dan inovatif.


Tiga Pilar Kegiatan


1. Menulis Buku

Program ini menitikberatkan pada penulisan buku yang berfokus pada kearifan lokal Sulawesi, melanjutkan karya-karya terdahulu yang menyingkap nilai-nilai budaya dan tradisi lokal. AI digunakan untuk membantu penulis dalam menyusun struktur dan memperkaya narasi, mempercepat proses penelitian dan penulisan tanpa mengesampingkan esensi budaya lokal yang ingin diangkat.



2. Menulis Cerpen

Melalui program ini, para kreator di Sulawesi akan diberdayakan untuk menghasilkan antologi cerpen yang menggabungkan pengalaman manusia dengan teknologi, serta mengangkat cerita-cerita rakyat yang mungkin selama ini terlupakan. AI membantu mempercepat proses penulisan dengan menawarkan ide, struktur plot, dan pengembangan karakter yang inovatif.



3. Membuat Lukisan

Di bidang seni visual, AI akan dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan-lukisan yang terinspirasi oleh warisan budaya Sulawesi. Dengan bantuan AI, para seniman dapat bereksperimen dengan gaya dan komposisi baru, namun tetap mempertahankan ciri khas seni tradisional yang kaya akan simbol dan makna.




Dukungan Finansial dan Harapan


Dana kegiatan yang digelontorkan dari Jakarta oleh Denny JA menjadi titik awal yang penting untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan program ini. Hamri Manoppo, yang juga dikenal sebagai penulis buku "Perbintangan Kearifan Lokal Budaya Mongondow," menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan budaya dan seni di Sulawesi, sekaligus menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas.


Kegiatan ini dijadwalkan untuk berlangsung hingga 25 November 2024, dengan harapan bahwa pada akhir program, hasil karya yang dihasilkan akan menjadi bukti bahwa AI tidak hanya mampu membantu dalam bidang teknologi, tetapi juga dapat berperan penting dalam mempertahankan dan mengembangkan kekayaan budaya lokal.


Dengan peluncuran program ini, Pulau Sulawesi kini berada di garis depan dalam memanfaatkan AI untuk mendukung kreativitas, membuka peluang baru bagi generasi mendatang, dan mempersiapkan diri untuk masa depan di mana teknologi dan budaya berjalan beriringan.

Comments