Di Antara Rahang Bumi
Puisi Leni Marlina
Fajar tak lagi menyapa lembut; ia terbit dengan jerit,
Seperti lava mendesak keluar dari rahang gunung,
Memuntahkan bara janji yang mencair di kaki cakrawala,
Menggores langit dengan bara merah, menggurat ambisi.
Langit menganga, celahnya retak seperti kerak bumi,
Awan berarak dalam bentuk puing-puing,
Mereka bukan tirai putih yang menyambut pagi,
Melainkan kepulan abu dari kemarin yang tak sempat lenyap.
Angin menyusup dari celah jurang, bukan berbisik, tapi meraung,
Membawa cerita gurun yang pernah basah, kini tinggal serpihan,
Dan gunung-gunung, raksasa bisu yang kelelahan,
Berdiri dengan punggung patah, memikul berat waktu yang membeku.
Laut pun terbelah, memuntahkan isinya,
Gelombang mendidih seperti magma yang haus keluar,
Menggerus pantai hingga rata,
Menyapu bersih jejak kaki yang baru saja terpahat.
Petir tak menyambar, ia berkerut di balik horizon,
Seperti naga yang menahan napas, menyimpan dendam dalam diam,
Dan ketika hujan turun, itu bukan air,
Melainkan abu yang jatuh perlahan, melapisi segala yang bernapas.
Di rahang bumi yang terbuka lebar,
Dilantiklah seorang di antara puing-puing dan bara,
Menggenggam kepingan ambisi yang memerah,
Namun jauh di ufuk sana, cakrawala berkerut sinis,
Seakan bertanya, apakah manusia sanggup menjinakkan kekuatan alam?
Bumi Bersama, 2024
-----
Puisi ini awalnya ditulis oleh Leni Marlina hanya sebagai hobi dan koleksi puisi pribadi tahun 2020. Puisi tersebut direvisi kembali serta dipublikasikan pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.
Penulis juga merupakan pendiri dan kepala World Children's Literature Community (WCLC); POETRY-PEN International Community; Komunitas Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat (PPIPM).
Selain itu, ia aktif sebagai anggota Asosiasi Penulis Satu Pena Sumatera Barat sejak tahun 2022, dan terlibat dengan Asosiasi Penulis Victoria - Australia, anggota Hongkong ACC International Writers Community.
1. Setelah membaca puisi "Di Antara Rahang Bumi" oleh Leni Marlina, saya merasakan makna tentang kekuatan alam yang begitu dahsyat dan bagaimana manusia, dengan segala ambisinya, masih tampak kecil dan rentan di hadapan alam. Gambaran suasana yang kelam dan penuh kekuatan menunjukkan bahwa alam bisa menunjukkan kemarahannya kapan saja, dan manusia perlu lebih sadar serta menghormati kekuatan ini.
ReplyDelete2. Sebagai calon wirausahawan, ide bisnis yang terbayang setelah membaca puisi ini adalah menciptakan produk eco-friendly dan ramah lingkungan, misalnya produk daur ulang atau jasa konsultasi lingkungan untuk bisnis. Alasan utamanya adalah puisi ini menggambarkan betapa alam bisa “menghukum” manusia atas eksploitasi yang berlebihan. Dengan meningkatnya kesadaran akan lingkungan, peluang usaha ini semakin besar karena banyak orang mulai peduli terhadap produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
hanifah ganeca arya(23019009)
23JD EPR KM 7-8 NK3-23 LM
1. Setelah membaca puisi "Di Antara Rahang Bumi" oleh Leni Marlina, saya merasa bahwa puisi ini menjelaskan tentang kekuatan alam yang begitu indah dan menakjubkan. Suasanya terasa kelam dan penuh kekuatan menunjukkan bahwa alam bisa menunjukkan kemarahannya kapan saja, dan manusia perlu menghormati kekuatan ini
ReplyDelete2. Sebagai calon wirausahawan, ide bisnis yang terbayang setelah membaca puisi ini adalah menciptakan produk yang ramah lingkungan
(Ikhwanul Dhafa Alghifari 24 JD EPR KM 7-8 NK3-23 LM)
1. Puisi ini memperlihatkan bagaimana kekuatan alam itu sendiri, memperlihatkan kengeriannya dan seolah memberi tahu bahwa bencana bisa terjadi kapan saja. Suasana kelam dan mengerika tergambar dari puisi tersebut.
ReplyDelete2. Sebagai calon wirausahawan, saya mendapatkan ide untuk dapat menciptakan usaha yag ramah dengan lingkungan dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar.
(Muhammad Farras Dzikra 24 KD EPR KM 7-8 NK 3 23 LM)
Puisi ini menggambarkan kekuatan alam yang dahsyat dan penuh amarah, seolah-olah bumi sendiri ingin menunjukkan bahwa ambisi manusia kecil di hadapan kekuatan alam yang besar.
ReplyDeleteDari sudut pandang wirausahawan, ide bisnis yang muncul adalah jasa mitigasi bencana dan edukasi lingkungan. Ini penting karena alam semakin tak terduga, dan peluangnya besar mengingat kebutuhan untuk kesiapan dan keamanan menghadapi bencana terus meningkat.
Agil Adrian Syah (24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM)
Puisi ini karya Leni Marlina menggambarkan alam yang bergejolak, seolah-olah bumi tengah meluapkan amarahnya. Dari fajar yang berjerit, gunung yang memuntahkan lava, hingga lautan yang bergolak, setiap unsur alam memancarkan kekuatan yang mengintimidasi. Pada akhirnya, ada sosok manusia yang menggenggam “kepingan ambisi” di tengah kehancuran, menunjukkan hasrat untuk mengendalikan alam. Namun, puisi ini mempertanyakan, mampukah manusia benar-benar menjinakkan kekuatan yang begitu dahsyat?
ReplyDeleteBagi calon wirausahawan, ini bisa menjadi pengingat pentingnya harmoni dengan alam dan inovasi yang menjaga keseimbangan lingkungan. FACHRI ABIMANYU IMF 24 JD EPR K1 22 KM9-11 LM
Puisi ini melukiskan alam yang murka, menggambarkan fajar, langit, angin, laut, dan hujan yang berubah menjadi simbol kehancuran dan kesakitan. Alam yang dulu indah kini berbalik menyuarakan amarahnya, seolah menanggung luka dan dendam akibat ulah manusia. Fajar yang biasanya lembut kini penuh jeritan; langit, awan, dan laut berubah menjadi medan yang membawa peringatan bahwa alam punya batas sabar.
ReplyDeleteDari puisi ini, muncul ide peluang untuk meningkatkan kesadaran lingkungan melalui program-program edukasi yang mendalam, seperti dokumentasi film pendek atau pameran seni yang berfokus pada dampak kerusakan alam dan perubahan iklim. Bisnis lain yang dapat diambil dari makna ini adalah menciptakan produk atau layanan yang ramah lingkungan, seperti teknologi ramah lingkungan atau pengelolaan sampah yang terintegrasi dengan edukasi publik, untuk mendorong masyarakat menjaga keseimbangan alam sebelum terjadi kehancuran yang lebih besar.
Dewinta Darmasari
24 JD EPR K1 22 KM9-11 LM
Dwi Alqauri Rizal
ReplyDelete22018195
[24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM]
Puisi ini menggambarkan cinta yang mendalam pada alam dan kekaguman terhadap keindahan langit malam. Di tengah kesunyian, setiap bintang dan serpihan malam menyimbolkan harapan dan kenangan yang abadi. Penulis menyiratkan bahwa meskipun tak bisa kembali, seperti bintang di angkasa, rasa cinta pada bumi tetap kuat dan abadi, seolah merajut makna dan cahaya dalam kegelapan.
Sebagai calon wirausahawan, puisi ini menginspirasi ide bisnis wisata astrotourism atau pengalaman mengamati bintang di area bebas polusi cahaya. Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata alam dan pengalaman unik, astrotourism yang menyediakan fasilitas dan pengalaman melihat langit malam bisa menjadi peluang yang menarik. Area pegunungan atau desa jauh dari kota besar sangat cocok untuk ide ini dan memiliki potensi besar, terutama jika dikemas dengan narasi tentang keindahan dan makna dari langit malam.
1.Puisi ini mengambarkan alam sebagai kekuatan yang tidak akan dapat dikendalikan oleh manusia, layaknya sebuah letusan gunung atau gempa. Sebuah peringatan bagi manusia bahwa segala ambisi dan upaya yang dilakukan oleh manusia merupakan hal yang kecil bagi dunia. Maka dari itu, manusia harus lebih menghargai alam yang di injak setiap hari.
ReplyDelete2.Puisi ini memberikan ide bisnis yang berdasarkan kesadaran lingkungan, seperti membuat produk dari bahan-bahan daur ulang atau barang bekas. Hal ini juga dapat membantu alam dengan mengurangi limbah dan mendukung penghijauan dan membangkitkan kesadaran terhadap kesehatan lingkungan.
Nawafil Satria Ramadhan
[24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM]
1. Business idea from this poem is about creating a sustainable energy company focused on natural and renewable source of energy such as Geothermal or Solar.
Delete2. The trait from the character that we should take is resilience, where even at the brink of bankruptcy we should hold onto our ambitions and strive to move forward.
1. Business idea from this poem is about creating a sustainable energy company focused on natural and renewable source of energy such as Geothermal or Solar.
Delete2. The trait from the character that we should take is resilience, where even at the brink of bankruptcy we should hold onto our ambitions and strive to move forward.
Nawafil Satria Ramadhan (22018146)
24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM
Alan Kurniawan
ReplyDelete24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM
Makna Umum yang Tersirat: Puisi ini mengilustrasikan kekuatan alam yang dahsyat dan penuh amarah, menggambarkan hubungan manusia dengan bumi yang tidak sepenuhnya terkendali. Dari fajar yang meledak, angin yang meraung, hingga lautan yang mendidih, puisi ini seolah mengingatkan akan kerapuhan manusia di hadapan kekuatan bumi yang tak tertandingi. Ada nuansa pertanyaan tentang keberanian manusia untuk menghadapi dan mencoba "menjinakkan" alam yang begitu kuat.
Ide Bisnis dari Sudut Pandang Wirausahawan: Dari perspektif wirausaha, puisi ini bisa menginspirasi ide bisnis yang berfokus pada perlengkapan dan teknologi mitigasi bencana atau edukasi kesiapsiagaan bencana. Misalnya, membuat produk, aplikasi, atau program pelatihan yang membantu masyarakat dalam menghadapi bencana alam seperti gempa, letusan gunung berapi, dan tsunami.
Alya Nur Aziza
ReplyDelete24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM
Setelah membaca puisi ini, ide bisnis yang muncul adalah usaha mitigasi bencana dan pemulihan lingkungan.
Ide Bisnis:
Usaha Mitigasi Bencana dan Pemulihan Lingkungan
Alasan: Puisi ini menggambarkan kondisi alam yang kritis akibat aktivitas manusia dan bencana alam. Sebuah usaha yang fokus pada pencegahan bencana, seperti penyuluhan masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana, serta program pemulihan dan rehabilitasi lingkungan, dapat membantu mengurangi dampak bencana dan melindungi ekosistem.
Qanita Raisa Adli
ReplyDelete22018226
[24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM]
1. Pada tingkat makna yang lebih dalam, puisi ini seperti sebuah peringatan tentang ambisi dan usaha manusia untuk mengendalikan alam. Melalui metafora kekuatan alam yang brutal, puisi ini seakan mempertanyakan apakah manusia, yang selama ini berusaha menjinakkan alam, benar-benar sanggup menghadapi konsekuensi dari ambisi tersebut. Gambarannya seolah menantang pembaca untuk merenungkan tentang keseimbangan antara manusia dan alam, sekaligus mengingatkan bahwa di hadapan alam, manusia tetaplah kecil.
2. Ide bisnis yang paling kuat muncul adalah bisnis yang berfokus pada sustainability atau keberlanjutan lingkungan—khususnya produk atau layanan yang membantu mengurangi dampak negatif manusia terhadap alam. Puisi ini menghadirkan visualisasi yang kuat tentang alam yang rusak dan menuntut keseimbangan, seolah menjadi pengingat akan pentingnya menjaga alam dalam setiap langkah bisnis.
Alimin Sahid
ReplyDelete[24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM]
Puisi "Bintang yang Menyulam Langit" menggambarkan cinta dan keabadian, dengan simbol bintang sebagai harapan yang tak lekang waktu. Keterhubungan mendalam antara manusia dan alam menguatkan makna cinta yang tetap hidup meskipun berjauhan.
Dari perspektif wirausaha, ini bisa menginspirasi ide bisnis perhiasan atau dekorasi bertema langit malam seperti bintang dan langit, memanfaatkan daya tarik estetika dan filosofis dari alam semesta.
Puisi ini menyajikan gambaran alam yang mengerikan namun penuh daya, seperti gunung berapi yang meletus dengan lava membara. Ada nuansa ambisi yang membara dalam puisi ini, di mana alam yang biasanya tenang kini menjadi kekuatan yang meletup tanpa terkendali, mengubah fajar yang lembut menjadi jeritan energi yang menggurat langit.
ReplyDeleteDari sudut pandang calon wirausahawan, ide bisnis yang muncul adalah jasa pengelolaan energi terbarukan atau wisata edukasi alam tentang fenomena gunung berapi. Alasan di balik ide ini adalah banyaknya minat untuk mengenal dan memanfaatkan energi alam dengan cara yang aman dan berkelanjutan. Peluang usaha ini cukup besar, terutama dengan meningkatnya kesadaran terhadap lingkungan dan kebutuhan akan energi bersih. Wisata edukasi, misalnya, dapat memberikan pengalaman langsung yang bermakna, sementara layanan energi terbarukan akan menarik bagi masyarakat yang peduli terhadap keberlanjutan dan mitigasi bencana.
Muhamad Hilmi Dafis 24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM
1. Puisi ini memberikan gambaran tentang perjuangan di tengah tekanan yang besar, seolah berada di "antara rahang kehidupan." Ada kesan ketidakberdayaan, namun juga tekad untuk terus bertahan di tengah kerasnya tantangan hidup. Hal ini mencerminkan konflik batin dan keinginan untuk keluar dari himpitan keadaan.
ReplyDelete2. Dari sudut pandang bisnis, ide yang muncul adalah layanan konseling dan dukungan kesehatan mental. Bisnis ini akan membantu individu menghadapi tekanan hidup, mengelola stres, dan membangun ketahanan diri. Peluangnya sangat relevan, karena kesehatan mental kini menjadi perhatian utama, dan banyak orang mencari cara untuk memperoleh dukungan dan bimbingan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Layanan ini bisa dikemas dalam bentuk sesi konseling, lokakarya, atau platform daring untuk akses yang lebih mudah.
Aditya Ibnu Pratama
22 JD EPR K1/22 KM9-11 LM
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletePuisi ini menyoroti momen kritis di mana alam mengamuk dan mengekspresikan kemarahan serta kekuatannya. Dengan menggambarkan fajar yang terbit “dengan jerit” dan gunung yang “memuntahkan bara janji,” penulis menciptakan suasana yang dramatis, mencerminkan pergeseran dari ketenangan menuju kekacauan.
ReplyDeleteDari perspektif wirausaha, ini bisa menginspirasi ide bisnis perhiasan atau dekorasi bertema langit malam seperti bintang dan langit, memanfaatkan daya tarik estetika dan filosofis dari alam semesta.
Irsyad Hakimi
24 JD EPR KM 7-8 NK3-23 LM
1.Makna Umum Puisi
ReplyDeletePuisi ini menggambarkan kekuatan alam dan perjuangan manusia menghadapi tantangan besar. Fajar yang terbit dengan jerit menunjukkan ambisi dan harapan di tengah kesulitan.
2.Ide Bisnis dari Sudut Pandang Wirausahawan
Ide bisnis yang muncul adalah aplikasi pemantauan bencana alam yang ramah lingkungan. Dengan meningkatnya kesadaran akan bencana, aplikasi ini dapat membantu masyarakat siap dan merespons dengan cepat.
(Diva Olivia Daka Elipsi 24 JD EPR KM 7-8 NK3-23 LM)
Puisi ini menggambarkan alam yang marah dan bergejolak, seolah mengingatkan manusia akan kekuatannya yang sulit dikendalikan. Bumi menguji ambisi manusia di tengah bencana, mempertanyakan apakah mereka bisa bertahan.
ReplyDeleteIde bisnis: teknologi mitigasi bencana atau layanan edukasi lingkungan, bertujuan membantu masyarakat lebih siap menghadapi bencana alam. Ini sangat relevan dan berpeluang besar karena kebutuhan akan kesiapsiagaan bencana dan pemahaman lingkungan terus meningkat.
Muhammad Wirhan Syah/24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete1. Puisi ini menggambarkan kekuatan dan amarah alam yang tak terelakkan. Alam digambarkan sebagai sesuatu yang kuat dan penuh energi, yang bisa meletus atau menghancurkan tanpa bisa dihentikan oleh manusia. Ada peringatan tersirat bahwa ambisi manusia kadang-kadang menantang kekuatan alam, meskipun alam jauh lebih kuat dan tak mudah dijinakkan.
ReplyDelete2. Ide bisnis yang bisa muncul adalah penyediaan layanan edukasi atau pelatihan terkait mitigasi bencana, seperti kursus atau seminar tentang bagaimana menghadapi atau mengantisipasi bencana alam.
Alasan: Puisi ini menyadarkan kita akan kekuatan alam yang tak terduga dan berpotensi membahayakan. Masyarakat perlu lebih siap dan teredukasi dalam menghadapi bencana, seperti gempa atau letusan gunung.
Peluang: Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana, peluang bisnis ini besar. Banyak orang dan institusi akan tertarik untuk belajar tentang mitigasi bencana, baik secara langsung maupun melalui platform online, sehingga bisnis ini bisa berdampak positif sekaligus menguntungkan.
Adilla Putri Wilyon
22018080
24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM
SALWA DYNA FEBRIANI
ReplyDelete24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM
Makna Umum dari Puisi:
Puisi ini menggambarkan alam yang mengamuk—dengan gunung yang meletus, langit yang terbelah, dan laut yang bergolak—seolah memberi peringatan kepada manusia tentang kekuatan alam yang tak bisa dikendalikan. Di tengah kemarahan bumi, manusia tampak kecil, tetapi ada ambisi untuk tetap bertahan dan menjinakkan alam. Secara keseluruhan, puisi ini terasa seperti pengingat tentang dampak ambisi manusia pada alam dan kesadaran akan kekuatan bumi yang luar biasa.
Ide Bisnis dari Sudut Pandang Calon Wirausahawan:
Dari sudut pandang wirausahawan, puisi ini bisa menginspirasi sebuah bisnis yang fokus pada kesadaran lingkungan atau pelestarian alam. Misalnya, ide untuk mendirikan startup edukasi tentang mitigasi bencana alam, yang bisa diakses oleh komunitas yang tinggal di daerah rawan. Platform ini bisa menawarkan pelatihan, simulasi bencana, dan panduan langsung tentang cara menghadapi kondisi ekstrim. Peluang bisnis ini cukup besar karena meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapan menghadapi bencana, serta perlunya pemahaman lebih baik tentang kekuatan alam yang digambarkan dalam puisi ini.
The earth has many natural beauties. Apart from that, the earth also has countless natural resources. This natural wealth can be utilized by humans as a way to open a business, but not excessively. The natural beauty is also very worthy of being immortalized. The earth is truly beautiful and deserves to be protected and cared for so that it is not damaged.
ReplyDeleteAfra Zazria Ilya (24 JD writing NK3 24 SN9-10 LM)
Nature has a lot of wealth and great power, besides that, it also has unlimited potential if utilized properly.
ReplyDeleteMuhammad Zikri Alfurqan ( 24019056 )
24 JD Writing NK2-24 SL7-8 LM
The poet writes a poem about the destruction of nature caused by human ambition, and a reflection on humanity's ability to cope with the unpredictable and uncontrollable forces of nature. Aprini Simbolon 24 JD WRITING NK 2-24 SL7-8 LM
ReplyDeleteThe poem "Di Antara Rahang Bumi" inspires business ideas focused on disaster mitigation and environmental education, emphasizing the power of nature and the need for preparedness. The character traits needed to run this kind of business are environmental awareness, innovation, and courage.
ReplyDeleteMayza Andela syaputri (23019014)24 JD EPR KM 7-8 NK3-23 LM
1. Puisi ini memberi kesan tentang konflik antara manusia dan alam, menggambarkan kekuatan alam yang bisa menghancurkan, namun juga menunjukkan semangat manusia yang penuh tekad dan ambisi. Ada pertanyaan mendasar tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan kekuatan alam—apakah mereka akan menaklukkan, atau justru akhirnya ditaklukkan.
ReplyDelete2. Puisi ini bisa menginspirasi sebuah bisnis edukasi dan konsultasi mitigasi bencana yang fokus pada persiapan menghadapi bencana alam. Dengan adanya perubahan iklim dan fenomena alam yang semakin ekstrem, bisnis ini akan membantu masyarakat dan pemerintah setempat untuk memahami risiko bencana serta menyediakan pelatihan kesiapsiagaan bencana, teknologi mitigasi, dan strategi adaptasi.
1. Possible business idea:
ReplyDeleteA disaster preparedness and recovery service, offering solutions for communities to cope with and recover from natural calamities. This service could focus on resilience training, providing resources, and creating systems to manage and mitigate the impacts of extreme weather and geological events.
2. Necessary character traits:
Determination, strength, and adaptability. A leader in this field must be resilient, able to face challenges head-on, and possess the foresight to anticipate and respond to crises, much like nature's unstoppable forces in the poem.
(Ikhwanul Dhafa Alghifari, 24 JD EPR KM 7-8 NK3-23 LM)
ReplyDelete1. A business idea that can be implemented in the context of this poem could be the creation of a disaster management consultancy. The business could focus on providing services for communities, organizations, or governments in disaster preparedness, response, and recovery, offering training, risk assessment, and sustainable rebuilding solutions. The idea of harnessing the forces of nature while maintaining respect for the environment could also inspire the development of eco-friendly technology or construction techniques aimed at minimizing the impact of natural disasters.
2. The character traits of the person in this poem that should be applied to entrepreneurship are resilience, determination, and vision. The person is depicted as someone who faces overwhelming challenges, symbolized by the destructive forces of nature, yet continues to push forward with unwavering ambition and vision. These traits are essential for entrepreneurs, as they must often overcome difficult circumstances and maintain a long-term view of their goals despite immediate obstacles.
GIbran Alikhsan (23019049) JD EPR KM 7-8 NK3 23 LM
We find a lot of natural resources, if we use natural resources well, they will be a good boomerang for us.
ReplyDeleteMuhammad Aqeel Jasomandez 24 JD Writing NK 2-24 SL 7-8 LM
I feel that this poem explains the power of nature which is so beautiful and amazing.
ReplyDeleteRozyid Jaylani. H (24 JD Writing NK 2 24 SL7-8 LM)
Rahma Khalilah Najwa
ReplyDeleteThis poem is a poetic meditation that reminds us of the power of nature, human fragility, and the importance of maintaining balance in the relationship between humans and the environment. Rahma Khalilah Najwa 24JD Writing NK2-24 SL7-8 LM
The violence of nature reflecting tension and destruction, creating an atmosphere filled with ambition and sorrow.
ReplyDeleteAfifah Syaharani 24019001
The poem illustrates the destructive power of nature, emphasizing humanity's vulnerability and questioning whether ambition can truly overcome nature's forces.
ReplyDeleteRahayu Febriani 24 JD WRITING NK-2 24 SL7-8 LM
1. The poem can inspire a business focused on sustainable disaster management or eco-technology. The imagery of nature’s destructive power (lava, earthquakes, storms) could lead to solutions for climate resilience, renewable energy, and disaster relief.
ReplyDelete2. The character to adopt is the relentless force of nature—resilient, enduring, and unyielding in the face of obstacles. This suggests a business approach that focuses on overcoming adversity, adapting to changing conditions, and maintaining unwavering determination toward long-term goals.
Fifi Helya Putri (23019047)
24 JD EPR KM 7-8 NK3 23 LM
The power of nature is a force beyond human control, shaping and reshaping the world with its unstoppable energy.
ReplyDeleteZuleyka Azzahra 24 JD Writing NK2-24 SL 7-8 LM
Nature is something beyond human control and we must protect it. Dimas Prasetya Budi 24 JD WRITING NK2-24 SL7-8 LM
ReplyDeleteThe poem "Di Antara Rahang Bumi" tells us about business ideas focused on disaster mitigation and environmental education. JD 24 Writing NK2-24 SL7-8 LM
ReplyDeleteThis poem illustrates the powerful and angry forces of nature, depicting a relationship between humans and the earth that is not completely under control. Laras putri alma JD 24 Writing NK2-24 SL7-8 LM
ReplyDeleteEnvironmental destruction due to excessive human ambition.
ReplyDeleteTrisna Filius Adi (24019113) 24 JD Writing NK 2-24 SL 7-8 LM.
Nature is so beautiful and amazing that even humans cannot control it. JD WRITING NK2-24 SL7-8LM
ReplyDeleteNature is so beautiful we must protect it at any cost.
ReplyDelete1. Business Idea Inspired by the Poem: A sustainable construction and environmental restoration company focused on rebuilding areas affected by natural disasters. This business could offer eco-friendly solutions that balance human ambition and respect for the power of nature, addressing environmental recovery with resilience.
ReplyDelete2. Character Traits for Entrepreneurship: The poem’s character embodies ambition, resilience, and adaptability. These qualities are crucial for an entrepreneur, as they help navigate challenges, push through adversity, and adapt to changing conditions, just like nature’s forces portrayed in the poem.
hanifah ganeca arya(23019009) 24 JD EPR KM 7-8 KM NK3 23 LM)
Poetry about the power of nature always presents a majestic picture and is full of admiration for the power that nature has. We often find descriptions about wealth. All of this illustrates how nature has extraordinary power. However, poetry about the power of nature also often contains a deeper meaning. These lines of poetry teach us not only to admire the power of nature, but also to respect it. In addition, poems like this invite us to reflect on how humans should learn from nature.
ReplyDeleteNaila Sabrina 24 JD Writting SN 9-10NK 3 24 LM
Jaws of the Earth and Embers of Ambition
ReplyDeleteThe jaws of the earth opened wide, containing the burning embers of ambition, as if nature wanted to show how much power was contained in every second of the movement of time. Every mountain eruption, every wave that rolls over the shore, is a reflection of humanity's unquenchable desire to destroy and recreate. In the clouds of ash and fire that burn across the horizon, there is a story about dreams and unstoppable struggle, even though nature shows no mercy. Like the sky scarred by red coals, human ambition often traces its traces in an unfriendly way, ignoring the balance of nature. Yet, beneath the devastation, there may be hope remaining, wondering if we can control forces greater than ourselves, or if we will drown in the embers of what we create.
Salsa Suvi Nabila 24 JD Writing NK3 24 LM
The earth we live in today must be looked after as well as possible. Earth to live in is a blessing that God
ReplyDeletehas given. There are many benefits from the earth that we use all this time. A place to live, abundant
natural resources, and much more. Take care of the earth as best as possible.
Raihani Mufida (24 JD Writing NK3 24 LM)
Business Idea: A social enterprise focused on helping communities affected by environmental disasters heal through art. It offers a space for individuals to express their emotions via creative outlets like painting, storytelling, and music.
ReplyDeleteRequired Traits:
- Empathy & Compassion: Understanding the pain of others is crucial for offering support and creating a safe, nurturing space for healing.
- Resilience: Entrepreneurs must persist through challenges, knowing that efforts will ultimately lead to positive transformation.
- Hope & Vision: Belief in the power of art to turn pain into strength, helping individuals rebuild and thrive.
Name: Diva Olivia Daka Elipsi (23019093) 24 JD EPR 7-8 KM NK3-23 LM
3. The universe is also like humans. If he is not appreciated he will get angry. Nature indeed has so much beauty. But when nature shows its anger, it will make us all afraid. Nature can show its anger at any time. We as inhabitants of this universe, we should respect this nature. So that nature can continue to display its beauty.
ReplyDeleteMuja Yanah ( 24 JD Writing NK3 24 SN9-10 LM)
There are many kinds of disasters in this world, one of which is a volcanic eruption. Sometimes it is a sign from the ruler of how awesome his creation is.but sometimes humans take things like this for granted. someone said that if a mountain erupts, it is a sign that the one ruler is giving a warning. O creatures in the world, watch your behavior and don't do bad things in the world I created.
ReplyDeleteTri Fatimah Zaharani 24 JD Witring NK3-24 SN9-10 LM
The earth we live on has natural beauty and provides many benefits for humans. This is a gift that God has given us. With abundant resources, we must be grateful and make the best use of them. The natural wealth on earth can be used as a business idea, but not to be misused. Therefore, we must preserve this earth so that it is not damaged.
ReplyDeleteArniza Putri 24 JD Writing NK3 24 SN9-10 LM
1. idea: Renewable Energy Businesses: Given the images of lava, lightning and extraordinary natural forces, businesses in the field of renewable energy, such as solar, wind or geothermal power plants, could be a relevant solution. Renewable energy allows humans to tame the forces of nature and transform them into sustainable resources.
ReplyDelete2. character: Courage and Strong Ambition
indah ayu lestari. 23019052. 24 JD EPR 7-8 KM NK3-23 LM
The poem "Di Antara Rahang Bumi" by Leni Marlina vividly portrays nature’s destructive forces and the human struggle against them. The imagery of the earth’s raw power—lava, storms, and earthquakes—symbolizes immense challenges, much like the obstacles faced in entrepreneurship. The speaker describes the relentless power of nature, mirroring the fierce ambition and determination required to navigate the business world. Despite the harsh conditions, the poem suggests that human willpower, like an entrepreneur's drive, continues to forge ahead, even in the face of overwhelming odds, asking whether humans can tame such immense forces.
ReplyDeleteKiki Imelya 23019013
24 JD EPR 7-8 KM NK3-23 LM
1)
ReplyDeleteBusiness Idea
A sustainable energy company that creates innovative solutions inspired by nature’s raw power, harnessing forces like geothermal, volcanic, and tidal energy. This business would focus on environmental preservation while addressing global energy needs, taking lessons from the relentless and transforming forces of nature.
2)
Character to Apply
The Visionary: A person who dares to dream amidst chaos, seeing potential in destruction, and utilizing it to build something greater. They understand that true power comes from embracing both the challenges and the possibilities that lie in untamed forces, using their knowledge to create lasting change.
KHAISYA ALIYA MARSYANDA
24 JD EPR KM 7-8 NK3-23 LM
1. Business Idea
ReplyDeleteA potential business idea inspired by the poem could be an eco-tourism venture focused on volcanic landscapes and natural disaster education, offering tours that highlight the power of nature and promote awareness about environmental conservation.
2. Character Traits
Key character traits for entrepreneurship reflected in the poem include courage and determination. The imagery of facing natural forces suggests that entrepreneurs must be brave in confronting challenges and persistent in pursuing their ambitions despite obstacles.(FarlinggaFadjrin 24 JD EPR KM 7-8 NK3-23 LM)
One business idea that could be successfully implemented based on the themes and imagery in Leni Marlina's poem "Di Antara Rahang Bumi" is an eco-tourism venture that focuses on exploring and preserving natural landscapes affected by volcanic activity and environmental changes. This business could offer guided tours to areas where the earth's raw power is evident, such as volcanic sites, beaches eroded by waves, and other dramatic landscapes. The tours could educate participants about the impact of nature on the environment, the importance of conservation, and the resilience of ecosystems. Additionally, the venture could include workshops on sustainable practices and community engagement, aligning with the poem's themes of ambition and the struggle to coexist with nature.
ReplyDeleteThe character traits that should be applied from the poem to start and run a business include courage, adaptability, and vision. The poem reflects a sense of courage in facing the overwhelming forces of nature, which can inspire entrepreneurs to confront challenges head-on. Adaptability is crucial, as the poem illustrates the changing landscape and the need to respond to environmental shifts, reminding business owners to be flexible and responsive to market demands and conditions. Lastly, having a vision is essential, as the poem's imagery of ambition and the quest to harness nature's power suggests the importance of setting clear goals and striving to achieve them, even in the face of adversity. These traits can help create a business that not only thrives but also respects and nurtures the environment.
Alhamdi Arif (22018087) 24 JD EPR K1/22 KM9-11 LM
Poem : Di antara rahang bumi
ReplyDeleteBusiness Idea: A disaster resilience consultancy inspired by the imagery of nature's raw power. The business could focus on helping communities and businesses prepare for natural disasters through tailored risk assessments, emergency planning, and sustainable rebuilding strategies. This venture would incorporate innovative technology, such as AI-based forecasting tools and eco-friendly construction methods, to minimize vulnerability and promote long-term resilience in areas prone to natural calamities.
Character Traits: Vision, courage, and adaptability.
Hanifah Fathiyah Aini 22018205 24 JD EPR KM9-11 LM
Name: Khoirunnisya Simbolon
ReplyDeleteNIM: 22018130
Class: K5 - 24 JD EPR ST4-6 NK?23 LM
Quiz 29
1. What is your interpretation of the poem’s meaning?
2. Which specific line or stanza in the poem speaks to you the most?
3. How can the theme of the poem inspire a business idea?
1. Interpretation of the Poem’s Meaning:
The poem Di Antara Rahang Bumi paints a vivid picture of the earth’s power and the overwhelming forces of nature. It portrays the world as a place of destruction, where ambition, human actions, and nature’s wrath collide. The imagery of volcanic eruptions, broken mountains, and the dangerous tension between man and nature speaks to the volatile relationship between human ambition and the natural world. Despite the violence and chaos described, the poem asks whether humanity can control or “tame” the immense power of nature. It emphasizes both the destructive potential and the enduring spirit of survival amidst adversity.
2. Favorite Line/Stanza:
The line that stands out most is:
“Petir tak menyambar, ia berkerut di balik horizon,
Seperti naga yang menahan napas, menyimpan dendam dalam diam.”
This metaphor of thunder and lightning as a dragon holding its breath encapsulates the tension and power in nature, waiting to explode. The comparison to a dragon with hidden fury is striking and evokes a sense of awe and respect for the unpredictable forces of nature.
3. Business Idea Inspired by the Poem:
Inspired by the poem’s themes of nature’s raw power and the need for resilience, a potential business idea could be a disaster preparedness and recovery service. This business would provide tools, training, and strategies for individuals, businesses, and communities to protect themselves against natural disasters like floods, earthquakes, and volcanic eruptions. The idea could focus on sustainable and resilient infrastructures, teaching people how to rebuild and recover after calamities. The goal would be to empower people to face the unpredictable forces of nature, much like the poem’s depiction of humanity attempting to harness the earth’s energy.
1. Meaning: The poem speaks to the overwhelming force of change, the weight of unfulfilled promises, and the scars left by time. It captures the intense struggle of a world in turmoil, where the past continues to haunt and shape the present.
ReplyDelete2. Favorite Line: "Langit menganga, celahnya retak seperti kerak bumi."
3. Business Idea: A company that focuses on helping people heal and rebuild after difficult times, offering services like trauma recovery, resilience coaching, or art therapy, with an emphasis on transforming personal struggles into strength.
Radiah (22018152) 24 JD EPR ST4-6 NK? 23 LM
Jeni Fitria 22018125
ReplyDeleteThe poem Di Antara Rahang Bumi by Leni Marlina is a powerful reflection on the raw, untamed forces of nature and the human struggle to confront and master them. The imagery of a fiery, erupting earth and its devastating consequences captures the sense of overwhelming power and unpredictability. The poet contrasts the grandeur of nature's forces with the fragility and ambition of humanity, questioning whether we can truly control or understand the forces we are up against.
A line that stands out is:
"Menggenggam kepingan ambisi yang memerah,"
This highlights the tension between human ambition and nature’s overwhelming power. It suggests that, while humanity may hold grand aspirations, we are still at the mercy of the uncontrollable forces of the earth.
A business idea inspired by this poem could be focused on environmental conservation or disaster preparedness. It could be a platform or service that helps communities better prepare for natural disasters or manage the consequences of climate change, perhaps using innovative technology to predict, mitigate, or respond to natural events like volcanic eruptions, earthquakes, or flooding.